Kamis, 20 November 2008

CINDERAMATA DARI MUSYAWARAH KELURAHAN II TANJUNG JAYA

CINDERAMATA adalah suatu istilah dimana seseorang memberikan sesuatu yang dapat dikenang oleh orang lain, nah berkenaan dengan cinderamata dari Musyawarah Kelurahan II Tanjung Jaya ini sedikit berbeda. Dimana Cinderamata yang dimaksud adalah suatu usulan kongkret yang sangat berguna bagi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) di tahun berikutnya.
Hal yang menjadi topik bahasan dalam cinderamata kali ini adalah mengenai personalia Tim Monitoring (Baca: Tim 18 antara lain; Tim 6, Tim 5, Tim 4, Tim 3)yang dilatih di tingkat Kecamatan. Dalam kebijakan Program Sifat Peberdayaan harus/wajib ditonjolkan oleh karena itu maka kebijaksanaan program mengisyaratkan personalia yang dilatih mengambil beberapa orang diantara anggota Tim 18 tersebut sebagi perwakilan untuk mengikuti pelatihan yang dilaksanakan. Mengingat aspek pendanaan dan waktu, tetapi sebagai tolak ukur bagi masyarakat apakah, mampu orang yang mejadi wakil Tim yang mengikuti pelatihan tersebut melakukan pemberdayaan dalam setealah kembali dari pelatihan? Sebenarnya kita sudah menjawab hal tersebut, PERTAMA bahwa aspek pemberdayaan yang dimaksud adalah bagaiman wakil Tim yang dilatih dapat mentransfer ilmu yang diperoleh dari pelatihan kepada anggota Tim yang lain sesuai dengan TUPOKSI yang melekat dari masing-masing tim (Tim, 3, 4, 5 da 6). kemudian KEDUA, jikalau kita melatih seluruh personalia Tim maka peserta akan memblludak, coba saja kalo peserta masing-masing kelurahan berjumlah 18 yang ikut ada 7 kelurahan maka yang dilatih ada sebanyak 126 orang, pertanyaannya apa ada dana yang tersedia untuk melatih personalia sejumlah orang tersebut. Terakhir KETIGA, masalah waktu yang secara langsung akan berkaitan dengan pendanaan. 126 orang akan di;atih secara serentak apakah akan kondusif? kemudian jika dibagi dalam beberapa angkatan tentunya akan membutuhkan waktu yang banyak.
Oleh sebab itu, mengingat pentingnya masuka masyarakat seperti ada baiknya menjadi pertimbangan program, bahwa keinginan masyarakat adalah seluruh personalia Tim mendapat pelatihan dengan maksud;
1. agar ada keseimbangan pemahaman dan ilmu setiap personalia Tim,
2. agar tidak ada kecemburuan antara personalia Tim karena kerjanya tIm tapi yang dilatih cuma beberapa,
3. Aspek Capacity Building meningkat.
Inilah Cindera mata dari MK II Kelurahan Tanjung Jaya, yang menurut saya perlu ditindaklanjuti dengan arif dan bijaksana.

Senin, 17 November 2008

CAPACITY BUILDING

Mengapa Kata tersebut yang terpilih sebagai judul posting kali ini?
itu terlebih karena ada makna tersendiri yang diperoleh dari suatu kegiatan baru-baru ini, tepatnya Musyawarah Hibah Lokasi Pembangunan Tembok penahan banjir di Kelurahan Pasar Bengkulu (kata lain "Urun Rembug Masyarakat Lokal").
Dalam musyawarah yang dipelopori oleh TPK Pasar Bengkulu tersebut dapat dipetik beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas masyarakat:
1. Sosialisasi Design dan RAB Kasar
Dalam musyawarah ini masyarakat dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan di lakukan oleh TPK terkait dengan pembangunan tembok penahan banjir di Kelurahan mereka, mulai dari besaran dana, tahapan pengerjaan, hingga pada metode dan cara pelaksanaan program,

2. Transparansi
Dalam prinsip dasar PNPM MP ada kata transparansi, ini membuktikan bahwa pelaku sudah mulai menerapkan adanya aturan degan konsekuen dan terbuka terhadap semua masukan, saran dan kritik membangun dari masyarakat,

3. Ruang gerak Partisipasi
Hal yang ketiga ini yang menarik untuk di simak, sebab apa? ruang gerak partisipasi masyarakat dalam musyawarah ini dibuka dengan seluas-luasnya, masyarakat boleh berpendapat dengan argumen-argumen yang baik, masyarakat dapat membuat kerangka berpikir yang solutif terhadap masalah yang dihadapi, visioner terhadap masalah yang akan dihadapi dan ynag terpenting adanya nilai kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.

Ketiga hal ini patut menjadi renungan bagi TPK=TPK Kelurahan lain dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan PNPM MP agar tidak terjadi gejolak dimasyarakat apabila melaksanakan kegiatan untuk kemashlahatan umat, bahasa sehari-hari bagi masyarakat adalah : "JANGAN ADA DUSTA DIANTARA KITA"

Minggu, 02 November 2008

Pelaksanaan Kegiatan Bulan oktober 2008

Rapat Koordinasi KPMK/KT dan PL:
Pada tanggal 13 Oktober dilaksanakan Rakor yang dihadiri 21 orang utusan dari 7 Kelurahan, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:
1. Memantapkan Papan Informasi Kelurahan sebagai Portal Informasi PNPM-MP
2. Melaksanakan Desain dan RAB Kolektif terjadwal yang akan dilaksanakan di Kantor Camat
3. Pemantapan Koordinasi Pelaku PNPM-MP Tingkat Kelurahan.

Pelatihan Tim Monitoring:
Pada tanggal 21-22 oktober 2008 dilaksanakan Pelatihan Tim Monitoring yang dihadiri 38 Peserta 7 Kelurahan dari 42 orang pesrta pelatihan yang direncanakan.
Pelatihan ini di isi oleh nara sumber sebagai berikut:
1. Amiruddin, S.E (Fasilitator Kecamatan)
2. Ikhwan Maryadi, S.T (Fasilitator Kecamatan)
3. JT Pareke, S.H. (UPK Kecamatan)
Dari hasil pelatihan peserta menyepakati:
- Melaksanakan Pemantauan yang terkoordinasi
- Melaksanakan Pengawasan dengan mengacu pada aturan baku PNPM-MP
- Pemantapan Koordinasi Tim

Pelatihan Lurah dan LPM:
Pada tanggal 28-29 Oktober 2008 dilaksanakan Pelatihan Lurah dan LPM yang dihadiri 14 Peserta dari 7 Kelurahan.
Pelatihan ini di isi oleh nara sumber sebagai berikut:
1. Syahirman Suriadi, ST., MT (Fasilitator Kota)
2. Amiruddin, S.E (Fasilitator Kecamatan)
3. JT Pareke, S.H. (UPK Kecamatan)
dari hasil pelatihan peserta menyepakati:
- Melaksanakan Pembinaan di tingkat Kelurahan
- Mentaati aturan baku PNPM-MP
- Pemantapan Koordinasi

Pelatihan FKAK:
Pada tanggal 30-31 Oktober 2008 dilaksanakan Pelatihan FKAK Tingkat Kota yang dihadiri 5 Peserta 3 Kecamatan dari 6 orang peserta yang direncanakan.
Pelatihan ini di isi oleh nara sumber sebagai berikut:
1. Syahirman Suriadi, ST., MT (Fasilitator Kota)
2. Amiruddin, S.E (Fasilitator Kecamatan)
3. JT Pareke, S.H. (UPK Kecamatan sungai serut)
4. Marliadi (UPK Muara Bangkahulu)
dari hasil pelatihan peserta menyepakati:
- Meningkatkan kapasitas Masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
- Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Lokal melalui kordinasi yang baik
- Memprakarsai Forum Kerjasama Antar Kecamatan (Level Kota)
- Pemantapan Koordinasi